Pertama Disultra, Dinas Pariwisata Koltim Bakal Kembangkan Olahraga Paralayang
KOLTIM, Prima Nusantara – Pemerintah Daerah Melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal kembangkan Wisata Paralayang pada Tahun ini untuk memajukan nilai olah raga dan nialai wisatawan agar daerah Kolaka Timur dapat di kenal lebih luas.
Jadi Paralayang ini nantinya akan di kembangkan di Desa – Desa yang memiliki potensi kawasan olahraga ekstrem untuk di jadikan pralayang di kabupaten Kolaka Timur.
Karena untuk penerbangan pralayang ini mebutuhkan tempat yang tinggi dan hitungan tersendiri agar pralayang dapat terbang dan keselamatan dapat terjaga, Adapun praktik atraksi paralayang dilakukan di Kecamatan Tirawuta dan kecamatan Mowewe.
Kepala Dinas Pariwisata Kolaka Timur Ino Supandi mengatakan tujuan pengembangan kegiatan olahraga paralayang untuk membantu mempromosikan desa wisata dan memperkenalkan keindahan Kolaka Timur.
“Insya Allah, Rencana Olahraga Ini akan diselesaikan tahun ini dan akan menjadi spot olahraga pertama di Sulawesi Tenggara. Ini bukan yang pertama kita lakukan di desa wisata. Sebelumnya kami pernah melakukannya di desa lain , Mowewe, dan di kecamatan lain juga sering. Semoga acara ini menjadi momen kebangkitan pariwisata di Kolaka Timur,” ungkapnya, rabu (22/1/2025).
Kata dia, Selama ini, kawasan Kabupaten Kolaka Timur dikenal sebagai tempat wisata yang sempurna. Tapi sedikit yang mengetahui bahwa di kawasan itu ternyata juga memiliki spot wisata ekstrem lainnya yang tak kalah menarik yakni spot wisata paralayang.
Lanjutnya, Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift).
“Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin. (Pn)