Akses Jalan Ke sekolah Rusak, Siswa SMPN 17 di Kolut gotong Royong Perbaiki
KOLUT, PN – Tidak dipedulikan sahutan dari pihak sekolah oleh Pemerintah untuk perbaikan Akses jalan yang rusak menuju ke sekolah, Siswa SMPN 17 Kolaka Utara di Kecamatan Ranteangin kelurahan Ranteangin, bergotong royong dengan cara menghampar material memperbaiki jalan yang berlubang, sepanjang 800 meter.
Kepala SMPN 17 Kolaka Utara, Samsul Bahri, S.Pd mengatakan, Akses jalan yang menuju ke sekolah telah rusak parah sejak 3 tahun lalu, Namun kerusakan tersebut, belum ada kepedulian dari pemerintah setempat untuk memperbaikinya, untuk mengantisipasi terjadinya kembali kecelakaan, pihak sekolah berinisiatif membeli sendiri material untuk memuluskan jalan yang berlubang.
“Akses Jalan menuju ke sekolah kami, sangat parah dan berlobang – lobang, siswa kami sering jatuh dari motor, bagaimana tidak, lobang yang dihindari, lobang juga yang didapat,”Kata Samsul Bahri dengan nada kesal. Senin, (28/03/2022).
Dikatakan Samsul Bahri, sejak kerusakan jalan dari kantor Camat Ranteangin menuju ke sekolah SMPN.17, Tiga tahun lalu, pihak Pemerintah Kelurahan perna melakukan pengukuran jalan untuk perbaikan, Namun hingga hari ini, perbaikan jalan tersebut, tidak perna terealisasi.
“Kalau camat dan lurah dari dulu saya sudah sampaikan, terkait akses jalan ke sekolah yang berlubang, bahkan baru – baru ini ada Reses anggota DPRD Kolut di kecamatan Ranteangin, saya kembali paparkan tentang jalan yang rusak menuju ke sekolah, katanya Oke,”bebernya.
Melihat kondisi jalan mulai parah, untuk dilewati para guru dan siswa serta warga, Dan tak kunjung dikerjakan oleh pemerintah, Kata Samsul Bahri, Dirinya bersama guru bermusyawarah untuk pembelian material menutupi jalan yang berlubang
“Sebagai pimpinan sekolah, kami melakukan rapat bersama teman – teman guru, membicarakan pembelian material perbaikan jalan untuk akses bagi guru, Siswa dan warga setempat, untuk biaya mobil mengangkut material kami pinjam dulu, yang penting jalan tidak berlubang,”ucap Samsul Bahri kepada wartawan Prima Nusantara.
Lebih lanjut kata Samsul Bahri, pembelian material untuk akses jalan ke sekolah, pihaknya tidak dibebankan biaya kepada siswa, begitupun juga penghambaran material yang dilakukan oleh beberapa siswa tersebut, pihak sekolahpun juga tidak memaksakan siswa untuk bekerja, Namun hanya partisipasi siswa itu sendiri melakukan penghamparan material.
“Kalau penghamparan material, kami tidak paksakan kepada siswa, mau datang atau tidak, hanya disini pemberdayaan kita ajarkan kepada siswa untuk berkarakter tentang kepedulian,”kata kepala SMPN.17 Akreditasi A, ini.
Ia juga berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk melihat kondisi jalan, akses menuju ke sekolah SMPN.17 Kolut yang rusak untuk segera diperhatikan perbaikannya. (Br)