Melalui Reses, Anggota DPRD Fraksi Gerindra Suprianto Bakal Perjuangkan Aspirasi Masyarakat
KOLTIM, Prima Nusantara – Melalui Reses Anggota DPRD Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dari Fraksi Gerindra Suprianto, ST., MT bakal perjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.
Ungkapan ini di lakukan saat reses Anggota DPRD Kabupaten Koltim masa sidang I tahun 2025 dengan Daerah Pemilihan IV (Mowewe,Tinondo,Uesi ,Uluiwoi), tepatnya di Rujab Kecamatan Mowewe, Senin (24/2/2025).

Ketua Tim Reses yang juga Ketua Komisi II DPRD Kolaka Timur Suprianto, ST., MT mengatakan bahwa hari ini pihaknya telah melakukan reses perdana dan ini sesuai perintah undang – undang dimana setiap Anggota DPR wajib melakukan kegiatan reses dengan tujuan untuk menyerap dan mendengarkan aspirasi dari seluruh stekolder dan masyarakat yang ada di Kecamatan Mowewe.
“Dan Alhamdulillah hari ini kita telah mendengarkan informasi dan masukan dari seluruh stekolder dan masyarakat dan ini kami catat dan kemudian akan menjadi atensi kami diparipurna nantinya,” Ungkapnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa dirinya adalah sebagai ketua Komisi II yang membidangi pertanian, perkebunan dan terkait Pajak Daerah dan semoga apa yang menjadi aspirasi masyarakat pihaknya akan perjuangkan.
“Kami juga ingin memastikan bahwa perjuangan – perjuangan kami di DPR untuk menyelesaikan semua permasalahan apa yang menjadi keluhan masyarakat masa waktu lima tahun kepemimpinan kita semoga dapat terselesaikan,”Ungkapnya.

Dirinya juga tidak memungkiri bahwa dengan 12 Kecamatan dengan keterbatasan anggaran di Kabupaten Kolaka Timur dengan adanya Inpres nomor 1 tahun 25 terkait dengan refokusing dan efisiensi anggaran perlu adanya diskusi antar masayarakt dan pemerintah untuk melakukan program yang perioritaskan.
“Yang kami utamakan yakni terkait dengan ketahanan pangan dimana untuk menuju kemandirian pangan sehingga program asta cita presiden Prabowo dapat terlaksana dengan baik,” Ujarnya.
Selain ketahanan pangan kata dia, dirinya akan memprioritaskan aspirasi masyarakat terkait inprastruktur jalan, masalah pasar, sarana prasarana sekolah dan persoalan utama adalah terkait bendungan.
“Karena Bendungan di Kecamatan Mowewe di tahun 2020 itu jebol sehingga petani sawah itu hanya bisa memanen hanya sekali setahun ketika musim kemarau tiba, jadi kami ingin mengembalikan sejarah di Kecamatan mowewe ini bahwa sebagai penghasil padi terbesar di Kabupaten Kolaka Timur dan dapat memanen hingga tiga kali setahun,” Harapnya. (Pn)