Berita Terkini

Pemdes Simbula di Kolut, Genjot 4 Item Pembangunan Fisik

 
LASUSUA, PN – Guna memenuhi disektor pembangunan,  Pemerintah Desa (Pemdes) Simbula Kecamatan Katoi Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, memanfaatkan Dana Desa (DD)
Membangun Sarana dan Prasarana  infrastruktur untuk kebutuhan masyarakat

walaupun ditengah pandemik covid 19 yang mulai melandai, Pemdes Simbula merampungkan, Tiga item pembangunan Fisik tahap pertama tahun 2021 ini, salah satu adalah lanjutan pekerjaan rabat beton berada di dusun ll sepanjang 215 meter, menghabiskan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp.75 juta.  

Kades Simbula, Mansur, SE mengatakan dari lima  kegiatan pembangunan infrastruktur Fisik yang bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) tahun 2021, tiga pekerjaan fisik telah diselesaikan dengan baik, diantaranya,  pekerjaan plat dekker 2 unit dan Rabat Beton dan pembuatan MCK.

“Yang sudah dirampungkan pekerjaan fisik, rabat beton, pembuatan MCK 16 unit dan dua unit plat dekker menghabiskan anggaran Senilai Rp.45 juta,” kata Masnur kepada Prima Nusantara diruang kerjanya baru – baru ini.

Lebih jauh Masnur juga menjelaskan  anggaran pembangunan fisik yang telah rampung tiga item di tahap awal, di tahap akhir  pihaknya akan merealisasikan Pekerjaan Rabat Beton di dusun IV  yang akan terlaksana tahun ini juga.

“Sebenarnya, kita Anjang – anjang pekerjaan rabat beton di dusun IV, kisaran Rp.200 juta lebih, Namun adanya Covid – 19, maka anggaran rabat beton sebagian kita alihkan 8 persen untuk penanganan Covid -19,” Ungkapnya

Selain pembangunan fisik, Kata Mantan Kepala Sekolah SMP H.Agus Salim Katoi ini, pihaknya juga memprioritaskan program bidang Pemberdayaan Masyarakat bagi nelayan, yakni pengadaan mesin tempel 1 unit kapasitas 23 Pk, dengan anggaran Rp.9 juta.

“Untuk mendukung warga kami yang berprofesi sebagai nelayan, Pengadaan mesin tempel di tahun 2020 lalu sekitar 30 unit dan tahun ini hanya 1 unit,”ujarnya.

Ia juga mengungkapkan di tahun 2022 mendatang pihak pemerintah desa akan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat dimana,  masyarakat desa Simbula sebagaian bermukim di pesisir pantai, sehingga kebutuhan para nelayan seperti alat – alat tangkap nelayan seperti panjing dan lain sebagainya.

“Ada beberapa nelayan mengusulkan untuk pembuatan Rompong, kalau itu hasil dari musyawarah dan anggaran sangat memungkinkan kenapa tidak, inikan untuk pemberdayaan,”Tutupnya.

(Br)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *